Pemkab Abdya Ikuti Peluncuran Kopdes Merah Putih Secara Nasional

PPID Aceh Barat Daya | Senin, 21 Juli 2025 | Koperasi UKM perindustrian  

BLANGPIDIE – Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) yang berlangsung via Zoom Meeting yang dipusatkan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (22/7/2025).

 

Di Aceh Barat Daya (Abdya) sendiri, dilaksanakan di Aula Dikila Kantor Bappeda kabupaten setempat.

 

Pada Zoom Meting tersebut, ikut hadir Plt Sekda Abdya, Rahwadi, Dandim 0110/Abdya, Letkol Inf Beni Maradona, Kajari Abdya, Bima Yudha Asmara, Wakapolres Kompol Misyanto, Plh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hamdi, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Zedi Saputra, Inspektur Inspektorat, Amiruddin Adi, para Camat, dan keuchik.

 

Pada kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Abdya, Zedi Saputra, menyebutkan Kopdes Merah Putih di kabupaten setempat 100 persen sudah berbadan hukum.

 

Ia meminta kepada pengurus Kopdes agar segera menyusun rencana bisnis atau usaha yang akan digeluti oleh masing-masing koperasi.

 

“Walaupun belum ada arahan khusus dari pusat secara detail, tapi paling tidak, koperasi sudah bisa membicarakan rencana bisnis dan usaha,” kata Zedi.

 

Menurut Zedi, dari puluhan ribu Kopdes Merah Putih yang diluncurkan Presiden Prabowo secara nasional, terdapat 152 koperasi di Abdya yang ikut dalam program ini. 

 

“Dalam peresmian ini, hanya diwakili lima gampong dari setiap kecamatan,” kata Zedi.

 

Zedi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan koperasi di Abdya. 

 

Meski belum semua koperasi aktif, kata Zedi, pihaknya siap memberi dukungan dan intervensi terhadap koperasi yang memiliki potensi besar.

 

“Kita berharap koperasi yang sudah jalan bisa jadi contoh bagi yang lainnya. Koperasi yang potensinya bagus akan terus dibina dan diawasi,” ucapnya.

 

Untuk mendukung operasional koperasi, sebut Zedi, Pemerintah Pusat telah menyiapkan dana pinjaman sebesar Rp 5 miliar. 

 

Dana ini, jelas Zedi, bukan hibah, melainkan pinjaman yang harus dikembalikan berdasarkan rencana bisnis koperasi masing-masing.

 

“Pencairan anggaran dilakukan bertahap, tergantung kemampuan koperasi menciptakan rencana usaha yang jelas,” ucap Zedi.

 

Meskipun belum ditetapkan target jumlah koperasi yang akan menyerap dana tersebut, namun ia memperkirakan sekitar 25 persen dari total dana dapat digunakan, tergantung kesiapan koperasi.

 

“Untuk sementara, fokus kita masih pada Kopdes Merah Putih. Koperasi lain hanya kita pantau karena belum produktif. Mayoritas hanya koperasi simpan pinjam,” jelasnya.

 

Zedi menekankan, Kopdes Merah Putih menerapkan sistem syariah, berbeda dari koperasi konvensional yang berbasis bunga.

 

“Harapan kita, dari koperasi Merah Putih ini akan tumbuh usaha-usaha nyata, terbuka lapangan kerja, dan roda ekonomi desa bergerak lebih kencang. Modalnya sudah disiapkan, tinggal bagaimana koperasi bisa mengelolanya dengan baik,” pungkas Zedi.